AI: Bom Digital Mengancam Peradaban, Lebih Dahsyat dari Nuklir!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5091266/original/036144200_1736661414-Grok.jpg)
Beritajitu.net Hai semoga semua impianmu terwujud. Pada Edisi Ini mari kita teliti Technology, News, Indonesia, Dunia yang banyak dibicarakan orang. Review Artikel Mengenai Technology, News, Indonesia, Dunia AI Bom Digital Mengancam Peradaban Lebih Dahsyat dari Nuklir Pelajari detailnya dengan membaca hingga akhir.
- 1.1. universal basic income
Table of Contents
Jakarta, 26 Mei 2025 - Perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) memunculkan kekhawatiran serius di kalangan ilmuwan dan pakar. Mereka memperingatkan tentang potensi bahaya AI terhadap masyarakat global, terutama terkait dengan disinformasi dan ketidaksetaraan.
Gary Marcus, seorang ilmuwan AI terkemuka dan penggagas gerakan Responsible AI, menyoroti kemampuan AI dalam menciptakan dan menyebarkan disinformasi secara masif sebagai ancaman utama. Hal ini dapat merusak demokrasi dan memperburuk konflik geopolitik. Contohnya, teknologi deepfake yang didukung AI dapat menghasilkan video dan gambar palsu yang sangat realistis, yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan jahat.
Selain disinformasi, otomatisasi yang digerakkan oleh AI berpotensi menghilangkan jutaan pekerjaan, menciptakan ketimpangan sosial yang besar. Marcus menyarankan perlunya pemikiran radikal seperti pengenalan universal basic income untuk mengatasi potensi pengangguran massal.
Kurangnya regulasi yang memadai menjadi akar dari banyak risiko ini. Pengembangan AI saat ini didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar yang berlomba menciptakan sistem tercanggih tanpa memikirkan dampak sosialnya. Marcus mengibaratkan situasi ini seperti membiarkan anak kecil bermain dengan dinamit tanpa pengawasan.
IBM menekankan perlunya pengawasan etis dalam pengembangan AI. Sistem AI, jika tidak diawasi, dapat memperkuat diskriminasi berdasarkan ras, gender, atau status sosial. Contohnya, sistem perekrutan otomatis yang dikembangkan perusahaan besar terbukti mengabaikan kandidat perempuan atau minoritas karena pola historis dalam data pelatihan.
Sebagai solusi, para ilmuwan dan perusahaan teknologi seperti IBM menyerukan dibentuknya standar global untuk pengembangan AI yang aman dan etis. IBM menyarankan perusahaan untuk mengadopsi pendekatan tata kelola AI yang transparan, adil, dan dapat diaudit. Marcus menekankan pentingnya pembentukan lembaga pengawasan AI internasional yang independen, serta keterlibatan pemerintah dan masyarakat sipil dalam setiap tahap pengembangan teknologi ini.
Contoh nyata bahaya AI adalah kejadian pada Mei 2023, ketika gambar palsu tentang ledakan di Pentagon yang dihasilkan oleh AI menyebar dengan cepat di media sosial. Kabar palsu ini mengguncang pasar keuangan global dan memicu kepanikan publik hanya dalam hitungan menit.
Berikut adalah rangkuman potensi bahaya AI:
Bahaya | Dampak |
---|---|
Disinformasi Masif | Merusak demokrasi, memperburuk konflik geopolitik |
Ketidaksetaraan Ekonomi | Kehilangan pekerjaan, kesenjangan sosial |
Diskriminasi | Memperkuat ketidakadilan struktural |
Demikianlah ai bom digital mengancam peradaban lebih dahsyat dari nuklir telah saya bahas secara tuntas dalam technology, news, indonesia, dunia Selamat menggali lebih dalam tentang topik yang menarik ini tetap fokus pada tujuan dan jaga kebugaran. Mari kita sebar kebaikan dengan berbagi ini. Terima kasih
✦ Tanya AI