Berikut beberapa pilihan judul unik dengan 8 kata: Serangan Israel ke Iran: Harga Minyak Dunia Bergejolak! Iran Diserang, Harga Minyak Dunia Terbang Tinggi Mendadak! Konflik Israel-Iran Memicu Kenaikan Harga Minyak Dunia Drastis! Israel Serang Iran, Pasar Minyak Dunia Panik Seketika! Dunia

Beritajitu.net Semoga kalian selalu dikelilingi kebahagiaan ya. Pada Detik Ini aku ingin membagikan informasi penting tentang Economy, News, Indonesia, Dunia. Tulisan Yang Mengangkat Economy, News, Indonesia, Dunia Berikut beberapa pilihan judul unik dengan 8 kata Serangan Israel ke Iran Harga Minyak Dunia Bergejolak Iran Diserang Harga Minyak Dunia Terbang Tinggi Mendadak Konflik IsraelIran Memicu Kenaikan Harga Minyak Dunia Drastis Israel Serang Iran Pasar Minyak Dunia Panik Seketika Dunia Ikuti terus penjelasannya hingga dibagian paragraf terakhir.

1.1. Jakarta, 13 Juni 2025

Jakarta, 13 Juni 2025 - Harga minyak dunia mengalami lonjakan signifikan, mencatatkan kenaikan harian terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Pemicunya adalah kekhawatiran mendalam terkait potensi konflik yang meluas di Timur Tengah, yang dapat mengganggu pasokan energi global.

Serangan Israel terhadap fasilitas nuklir dan rudal Iran pada Jumat pagi, yang menewaskan sejumlah komandan militer Iran, semakin memperburuk situasi. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak terlibat dalam operasi tersebut, namun memperingatkan Iran untuk tidak menargetkan kepentingan atau personel AS.

Menurut Andy Lipow, Presiden Lipow Oil Associates, jika konflik ini menyebabkan hilangnya minyak Iran dari pasar, harga minyak berpotensi melonjak sekitar USD 7,50 per barel. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, telah menyatakan bahwa Israel akan menghadapi hukuman berat atas serangan tersebut.

Harga minyak sempat melonjak hingga 13% setelah serangan Israel. Perdana Menteri Israel, Netanyahu, menyatakan bahwa Operasi ini akan berlanjut selama beberapa hari yang diperlukan untuk menghilangkan ancaman ini. Keadaan darurat telah diumumkan di Israel sebagai antisipasi terhadap pembalasan Iran.

Investor global kini khawatir tentang potensi pembalasan Iran, kemungkinan keterlibatan AS, dan potensi gangguan terhadap rute transportasi minyak yang vital. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) melonjak 5% menjadi USD 71,4 per barel, setelah sebelumnya menguat hingga 13%.

Kenaikan harga minyak ini merupakan kenaikan intraday terbesar sejak Maret 2022, setelah invasi Rusia ke Ukraina. Ahmad Assiri, Research Strategist Pepperstone, menekankan bahwa lonjakan harga minyak mencerminkan kekhawatiran pasokan langsung dan meningkatnya berita utama negatif yang dapat memperpanjang eskalasi.

Harga minyak Brent juga mengalami kenaikan, diperdagangkan terakhir naik 4,3% menjadi USD 72,4 per barel. Di pasar ekuitas, saham berjangka AS mengalami penurunan, mendorong investor untuk beralih ke aset safe haven seperti emas.

Bob McNally, Presiden Rapidan Energy Group, menyatakan bahwa pasar minyak sebelumnya bersikap tidak peduli terhadap risiko gangguan geopolitik dari kawasan tersebut. Priyanka Sachdeva, analis pasar senior di Phillip Nova, menambahkan bahwa persiapan Iran untuk respons militer meningkatkan risiko tidak hanya gangguan tetapi juga penularan di negara-negara penghasil minyak tetangga lainnya.

Beberapa analis memperingatkan bahwa jika ekspor minyak melalui Selat Hormuz terpengaruh, harga minyak dapat melonjak hingga USD 100 per barel. Ketegangan geopolitik yang meningkat ini terus memicu volatilitas di pasar energi global.