Cukai Tinggi Menjerat, Negara Merugi: Penerimaan Terancam!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4282584/original/016584500_1672910854-Imbas_potensi_perlambatan_ekonomi_nilai_rupiah_melemah_terhadap_dollar-ANGGA_4.jpg)
Beritajitu.net Bismillahirrahmanirrahim salam sejahtera untuk kalian semua. Hari Ini aku mau menjelaskan apa itu Economy, News, Indonesia, Dunia secara mendalam. Informasi Terbaru Tentang Economy, News, Indonesia, Dunia Cukai Tinggi Menjerat Negara Merugi Penerimaan Terancam Mari kita bahas tuntas artikel ini hingga bagian penutup.
Jakarta, 16 Mei 2024 - Rencana perubahan kebijakan terkait kenaikan tarif cukai rokok memicu kekhawatiran akan dampaknya terhadap daya beli masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. Selain itu, stabilitas penerimaan negara juga menjadi sorotan utama.
Ketua Komisi XI DPR RI, M. Misbakhun, menekankan pentingnya merumuskan kebijakan cukai yang seimbang. Kebijakan yang tidak mempertimbangkan realitas sosial ekonomi dikhawatirkan justru akan melemahkan basis penerimaan cukai itu sendiri.
Data dari Asosiasi Industri Rokok menunjukkan bahwa mayoritas produksi rokok nasional dikuasai oleh perusahaan besar. Sementara itu, pelaku usaha skala kecil dan menengah hanya memiliki porsi pasar yang terbatas. Kenaikan cukai yang signifikan berpotensi memperburuk kondisi ini.
Konsumen rokok dengan harga terjangkau umumnya berasal dari kelompok pendapatan setara atau di bawah UMR. Kenaikan harga rokok akibat cukai dapat membebani pengeluaran mereka.
Misbakhun juga menyoroti potensi dominasi perusahaan besar jika kebijakan hanya menguntungkan pelaku usaha bermodal besar dan berbasis otomatisasi. Pabrikan menengah yang padat karya akan menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan bisnisnya.
Kebijakan yang terlalu menekan pabrikan menengah dapat menimbulkan efek domino, seperti penurunan serapan tenaga kerja dan terganggunya perputaran ekonomi lokal. Hal ini dapat mengancam keberlangsungan usaha kelas menengah.
Industri rokok tidak hanya melibatkan pabrikan, tetapi juga sektor pendukung seperti petani, pedagang kecil, distributor, dan pekerja informal lainnya. Kenaikan cukai dapat berdampak signifikan pada ekosistem industri hasil tembakau secara keseluruhan.
Saat ini, produk rokok dengan harga Rp13.000–Rp15.000 per bungkus masih menjadi pilihan utama konsumen. Kenaikan tarif cukai dapat mendorong harga jual menjadi Rp20.000 per bungkus atau lebih.
Komisi XI DPR RI berencana mengundang Menteri Keuangan, Dirjen Bea Cukai, dan jajaran Kemenkeu untuk membahas kebijakan penerimaan dari sektor hasil tembakau dalam kerangka RAPBN 2026. Tujuannya adalah untuk mencapai kebijakan yang menyeimbangkan kebutuhan fiskal negara, keberlanjutan industri skala menengah, dan stabilitas ekonomi lokal.
Misbakhun berharap, dengan pendekatan yang komprehensif dan berbasis data, akan tercipta kebijakan yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat dalam industri hasil tembakau.
Tantangan bagi industri rokok skala menengah semakin besar di tengah rencana kenaikan tarif cukai.
Berikut adalah tabel perkiraan dampak kenaikan cukai:
Faktor | Dampak Potensial |
---|---|
Daya Beli Konsumen | Penurunan, terutama di kalangan menengah ke bawah |
Penerimaan Negara | Potensi penurunan jika konsumsi beralih ke produk ilegal |
Industri Rokok Skala Menengah | Ancaman keberlangsungan usaha |
Serapan Tenaga Kerja | Potensi penurunan |
Demikianlah cukai tinggi menjerat negara merugi penerimaan terancam telah saya bahas secara tuntas dalam economy, news, indonesia, dunia Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat bagi banyak orang selalu bergerak maju dan jaga kesehatan lingkungan. Sebarkan kebaikan dengan membagikan ke orang lain. Terima kasih
✦ Tanya AI