Ekonomi Bergejolak: Pemerintah Harus Sigap Selamatkan Rupiah, IHSG!

Beritajitu.net Semoga kalian selalu dikelilingi kebahagiaan ya. Di Artikel Ini aku ingin membagikan pengetahuan seputar Business, News, Indonesia, Dunia. Tulisan Yang Mengangkat Business, News, Indonesia, Dunia Ekonomi Bergejolak Pemerintah Harus Sigap Selamatkan Rupiah IHSG lanjutkan membaca untuk wawasan menyeluruh.

Gelombang demonstrasi yang terjadi di akhir Agustus 2025 lalu, selain menimbulkan korban jiwa, juga berpotensi memberikan dampak terhadap stabilitas ekonomi nasional. Ekonom dari Universitas Pasundan, Acuviarta, berpendapat bahwa aksi unjuk rasa ini akan mempengaruhi aktivitas bisnis di sekitar lokasi demonstrasi, mulai dari perkantoran hingga pusat perbelanjaan.

Menurut Acuviarta, sektor perdagangan menjadi sektor yang paling merasakan dampak dari aksi unjuk rasa. Penutupan pusat perbelanjaan dan pengalihan arus lalu lintas menyebabkan terganggunya roda perdagangan. Selain itu, sektor jasa, khususnya jasa keuangan dan asuransi, juga diperkirakan akan merasakan imbasnya jika kondisi ketidakpastian berlangsung lama.

Pada Senin, 1 September 2025, nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan. Rupiah dibuka pada Rp 16.472 per dolar AS, menguat 28 poin atau 0,17 persen dari sebelumnya Rp 16.500 per dolar AS. Namun, gejolak aksi unjuk rasa juga tercermin dari indikator pasar yang bergejolak, seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Acuviarta menekankan pentingnya respon cepat dari pemerintah dalam menyikapi tuntutan massa aksi. Ia juga menambahkan bahwa pemerintah harus memberikan ruang komunikasi kepada masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya. Ruang aspirasi menjadi kunci agar gejolak politik tidak berkembang menjadi resiko ekonomi yang lebih besar.

“Saya berpikir sebenarnya dampaknya tidak akan terlalu besar, jika pemerintah mampu menjaga momentum saat ini untuk berkomunikasi dan merespon apa yang diharapkan oleh anggota masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya,” ujar Acuviarta.

Demo buruh pada 28 Agustus 2025 menuntut kenaikan upah dan penghapusan outsourcing, sayangnya berujung pada insiden meninggalnya seorang pengemudi ojek online. Kejadian ini memicu kemarahan publik dan berujung pada kericuhan.

Sejumlah pusat perbelanjaan di kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya sempat menutup operasionalnya untuk sementara waktu.

Acuviarta menilai bahwa dampak gejolak politik terhadap perekonomian masih bisa dikendalikan, asalkan pemerintah mampu merespon dengan cepat dan membuka ruang dialog.