Indonesia Siapkan Strategi Cerdas: 14 Juta Peluang Kerja Hijau!

Beritajitu.net Mudah mudahan kalian sehat dan berbahagia selalu. Di Sini saatnya membahas Lifestyle, News, Indonesia, Trends yang banyak dibicarakan. Artikel Yang Mengulas Lifestyle, News, Indonesia, Trends Indonesia Siapkan Strategi Cerdas 14 Juta Peluang Kerja Hijau Segera telusuri informasinya sampai titik terakhir.

1.1. Tabel: Target Pengurangan Emisi GRK Indonesia

Jakarta, 25 Juli 2025 - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) terus mematangkan persiapan menuju Konferensi Perubahan Iklim COP30 yang akan berlangsung di Belém, Brasil, pada November 2025. Salah satu langkah penting adalah penyusunan dokumen Second Nationally Determined Contribution (NDC) versi 3.0.

Dalam pertemuan bilateral dengan Sekretariat Konvensi Kerangka Kerja PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC), Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menekankan komitmen Indonesia untuk mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK). NDC 3.0 menjadi representasi ambisi tersebut, dengan target pengurangan emisi sebesar 440.267.000 ton CO2e pada tahun 2030 dan 525.410 ton CO2e pada tahun 2035, menggunakan tahun referensi 2019.

Menteri Hanif juga menyoroti pentingnya dukungan berkelanjutan dari UNFCCC, terutama dalam implementasi kebijakan, penguatan kapasitas, dan pengembangan pasar karbon. Pemanfaatan Pasal 6 Perjanjian Paris menjadi kunci, dengan potensi pengembalian hingga 600 miliar dolar AS, penciptaan 14 juta lapangan kerja hijau, dan peningkatan daya saing ekonomi nasional.

Simon Stiell, Executive Secretary UNFCCC, mengingatkan Indonesia untuk terus meningkatkan ambisi iklimnya, mengingat ketergantungan yang masih tinggi pada bahan bakar fosil. Transisi menuju ekonomi hijau memerlukan pengakhiran bertahap penggunaan batubara, yang membutuhkan hilirisasi industri dan pembiayaan yang signifikan.

KLH juga mendorong sektor energi dan kehutanan, sebagai penyumbang emisi utama, untuk meningkatkan kontribusi penurunan emisi. Strategi yang diterapkan meliputi percepatan penghentian PLTU batubara, pencegahan kebakaran hutan dan lahan, serta penguatan target sektor Forestry and Other Land Use (FOLU).

NDC 3.0 diharapkan menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia siap memimpin transisi energi global, sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi delapan persen per tahun. Dokumen ini juga akan menjadi transisi menuju periode pelaksanaan 2031─2035, mencerminkan arah pembangunan jangka menengah Indonesia.

Menteri Hanif mengusulkan agar UNFCCC memfasilitasi forum regional untuk memperkuat dialog antarnegara dan memberikan arahan teknis terkait penguatan voluntary carbon market sebagai bagian dari percepatan operasionalisasi pasar karbon Indonesia. Beliau juga menekankan bahwa komitmen iklim Indonesia harus realistis, mempertimbangkan status sebagai negara berkembang.

Persiapan menuju COP30 terus dilakukan, termasuk penyusunan skenario penurunan emisi pasca-2030 sebagai bagian dari peta jalan menuju net-zero emission 2060 atau lebih cepat. Agenda utama COP30 adalah penyerahan rencana nasional (NDC) oleh setiap negara, sesuai dengan perjanjian Paris 2015, untuk mengurangi karbon guna mempertahankan batas 1,5 derajat Celcius.

Brasil, sebagai tuan rumah COP30, mendesak semua negara untuk mengajukan NDC mereka pada September 2025 agar PBB dapat mengevaluasinya sebelum konferensi dimulai. COP30 diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat aksi iklim global dan mencapai target yang telah ditetapkan.

Tabel: Target Pengurangan Emisi GRK Indonesia