Jeratan Paylater: Utang Menggunung, Nasib Peminjam di Ujung Tanduk?
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5108391/original/074808500_1737719959-ea455e72-efaf-4345-823d-abc3334dcc06.jpg)
Beritajitu.net Semoga kalian selalu dikelilingi kebahagiaan ya. Dalam Waktu Ini saya akan membahas manfaat Economy, News, Indonesia, Dunia yang tidak boleh dilewatkan. Review Artikel Mengenai Economy, News, Indonesia, Dunia Jeratan Paylater Utang Menggunung Nasib Peminjam di Ujung Tanduk lanjutkan membaca untuk wawasan menyeluruh.
Table of Contents
Pada 14 Mei 2025, Chief Economist Permata Bank, Josua Pardede, menyampaikan pandangannya mengenai fenomena paylater di Indonesia. Ia menyoroti bahwa peningkatan penggunaan paylater harus dilihat dalam konteks yang lebih luas, termasuk maraknya pinjaman online ilegal dan perjudian daring.
Menurut Josua, inovasi produk keuangan seperti paylater memberikan kemudahan bagi masyarakat. Namun, di sisi lain, peningkatan penggunaannya juga bisa menjadi indikasi adanya masalah yang lebih dalam terkait daya beli dan stabilitas finansial masyarakat, terutama kelas menengah.
Josua menjelaskan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, terjadi penyusutan kelas menengah di Indonesia, yang mengindikasikan penurunan pendapatan riil. Hal ini menyebabkan masyarakat menggunakan tabungan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, atau yang dikenal sebagai makan tabungan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa per Maret 2025, total utang masyarakat Indonesia melalui layanan Buy Now Pay Later (BNPL) di sektor perbankan mencapai Rp 22,78 triliun. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyatakan bahwa meskipun porsi kredit BNPL perbankan tercatat 0,29 persen, namun terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi secara tahunan.
Josua juga mewaspadai potensi peningkatan risiko kredit dari transaksi paylater, terutama jika didominasi oleh masyarakat yang baru terkena PHK dan kehilangan pendapatan. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko gagal bayar.
Meskipun paylater bisa menjadi alternatif pembiayaan bagi masyarakat di luar jalur kredit konvensional perbankan, peningkatan penggunaannya juga bisa menjadi sinyal peringatan akan meningkatnya risiko kredit. Sebagian besar pengguna paylater mungkin berasal dari kelompok yang menghadapi keterbatasan akses pinjaman formal dan memiliki kondisi keuangan yang rentan.
Secara keseluruhan, Josua menekankan pentingnya mencermati tren penggunaan paylater, terutama dalam kaitannya dengan kondisi ekonomi masyarakat dan potensi risiko yang mungkin timbul.
Sekian uraian detail mengenai jeratan paylater utang menggunung nasib peminjam di ujung tanduk yang saya paparkan melalui economy, news, indonesia, dunia Selamat mengembangkan diri dengan informasi yang didapat selalu berinovasi dalam bisnis dan jaga kesehatan pencernaan. Jika kamu peduli Terima kasih
✦ Tanya AI