• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Mendaki Gunung karena FOMO: Petaka Hilang dan Kecelakaan Mengintai!

img

Beritajitu.net Semoga hidupmu dipenuhi cinta dan kasih. Dalam Blog Ini aku mau berbagi pengalaman seputar Travel, Indonesia, Trens, Dunia yang bermanfaat. Artikel Yang Fokus Pada Travel, Indonesia, Trens, Dunia Mendaki Gunung karena FOMO Petaka Hilang dan Kecelakaan Mengintai Mari kita bahas selengkapnya sampai selesai.

Jakarta, 16 Mei 2025 - Meningkatnya insiden yang menimpa pendaki gunung di Indonesia, seperti tersesat, kecelakaan, hingga meninggal dunia, menjadi perhatian serius Kementerian Kehutanan (Kemenhut). Kemenhut menekankan bahwa mendaki gunung bukan sekadar ajang untuk mencari popularitas atau konten media sosial.

Dwi Januanto Nugroho, Dirjen Penegakan Hukum Kementerian Kehutanan (Gakkum Kemenhut), mengingatkan pentingnya persiapan matang sebelum melakukan pendakian. Jangan mendaki gunung karena FOMO (Fear of Missing Out) atau ikut-ikutan demi membuat konten. Persiapan harus maksimal, termasuk mengenali medan dan kawasan gunung yang akan didaki, tegasnya dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis, 15 Mei 2025.

Kemenhut juga menyoroti pentingnya penggunaan jalur pendakian yang aman dan legal, sesuai imbauan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni. Pendalaman terkait proses penegakan hukum terus dilakukan, mempertimbangkan faktor sosial di masyarakat sekitar kawasan taman nasional.

Penegakan hukum merupakan bagian dari pengelolaan taman nasional, sehingga perlu mempertimbangkan faktor lingkungan, sosial, dan ekonomi. Kemenhut juga sedang mempertimbangkan penutupan jalur pendakian ilegal, termasuk di Gunung Merbabu.

Kemenhut memberikan perhatian khusus pada pendakian di taman nasional, seperti Merbabu, untuk memastikan keselamatan pendaki. Salah satu contohnya adalah kasus pendaki asal Temanggung yang ditemukan meninggal dunia di Gunung Merbabu.

Selain itu, Kemenhut terus berupaya mencari pendaki yang hilang di Gunung Binaya, Taman Nasional Manusela, Kabupaten Maluku Tengah. Pendaki bernama Firdaus Ahmad Fauzi (27 tahun) hilang sejak 26 April 2025. Tim gabungan telah melakukan pencarian, namun dihentikan pada 5 Mei 2025 sesuai SOP SAR. Pencarian dilanjutkan oleh tim dari Balai Taman Nasional Manusela, relawan, dan masyarakat.

Dwi Januanto menambahkan, Pendakian itu bukan perlombaan atau ajang membuat konten. Jadi, harus dipersiapkan sebaik-baiknya.

Sebagai ilustrasi, berikut adalah tabel yang menggambarkan kronologi pencarian pendaki hilang di Gunung Binaya:

Tanggal Kegiatan
26 April 2025 Pendaki dinyatakan hilang. Tim Balai Taman Nasional Manusela melakukan Smart Patrol.
29 April 2025 Dibentuk tim gabungan (Balai Taman Nasional Manusela, Basarnas Maluku, Kepolisian, dll.).
5 Mei 2025 Pencarian oleh Basarnas Maluku dan tim gabungan dihentikan sesuai SOP SAR.
Setelah 5 Mei 2025 Pencarian dilanjutkan oleh tim Balai Taman Nasional Manusela, relawan, dan masyarakat.

Begitulah mendaki gunung karena fomo petaka hilang dan kecelakaan mengintai yang telah saya jelaskan secara lengkap dalam travel, indonesia, trens, dunia, Silahkan cari informasi lainnya yang mungkin kamu suka selalu berpikir positif dalam bekerja dan jaga berat badan ideal. Jika kamu suka terima kasih.

© Copyright 2024 - Berita Jitu Update Berita Terbaru dan Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.