Neuralink: Ambisi Raksasa 'Perusahaan Kecil' Elon Musk?
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5291829/original/048372800_1753201780-Neuralink-Logo-.jpg)
Beritajitu.net Selamat membaca semoga bermanfaat. Pada Blog Ini aku mau berbagi cerita seputar Technology, News, Indonesia, Dunia yang inspiratif. Informasi Terbaru Tentang Technology, News, Indonesia, Dunia Neuralink Ambisi Raksasa Perusahaan Kecil Elon Musk Pastikan Anda menyimak sampai kalimat penutup.
Table of Contents
Jakarta, 23 Juli 2025 - Perusahaan implan otak milik Elon Musk, Neuralink, kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, bukan karena inovasi teknologinya, melainkan karena terdaftar sebagai Small Disadvantaged Business (SDB) di database pemerintah Amerika Serikat.
Menurut laporan Gizmodo, Neuralink mencantumkan status Self-Certified Small Disadvantaged Business (SDB) dalam formulir yang diajukan ke Small Business Administration (SBA) pada 24 April 2025. Padahal, valuasi perusahaan ini diperkirakan telah mencapai USD 9 miliar.
Status SDB memberikan akses prioritas dalam lelang kontrak pemerintah, serta berbagai pendanaan dan insentif federal lainnya. Namun, langkah Neuralink ini menimbulkan pertanyaan, mengingat Elon Musk dikenal sebagai tokoh yang vokal mengkritik inisiatif keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI), serta intervensi pemerintah dalam bisnis.
Menurut aturan federal, label SDB diperuntukkan bagi perusahaan kecil yang 51 persen sahamnya dimiliki oleh individu yang dianggap secara sosial dan ekonomi terpinggirkan. Ketentuan ini tidak berlaku bagi individu dengan kekayaan bersih lebih dari USD 850 ribu (tidak termasuk rumah utama).
Publik dan pengamat mempertanyakan validitas klaim Neuralink sebagai SDB, mengingat Elon Musk adalah seorang miliarder. Struktur kepemilikan Neuralink juga tidak tersedia secara publik, sehingga sulit untuk memverifikasi siapa yang memenuhi syarat sebagai pemilik saham terpinggirkan sesuai ketentuan hukum.
Langkah Neuralink ini dianggap ironis, karena perusahaan yang dipimpin oleh seorang tokoh yang mengkritik kebijakan woke justru memanfaatkan regulasi yang sama untuk mendapatkan keuntungan. Perusahaan anti-woke malah antre manfaat dari kebijakan woke, tulis Gizmodo mengutip komentar warganet.
Hingga saat ini, Neuralink belum memberikan respons atas permintaan klarifikasi terkait alasan penggunaan label SDB dan rincian kepemilikan sahamnya. Jika terbukti memberikan keterangan palsu, perusahaan berpotensi menghadapi sanksi serius dari pemerintah federal, termasuk denda besar dan larangan mengikuti kontrak pemerintah.
Berikut adalah tabel yang merangkum poin-poin penting dalam artikel ini:
Isu | Detail |
---|---|
Status Neuralink | Terdaftar sebagai Small Disadvantaged Business (SDB) |
Kritik Elon Musk | Vokal mengkritik inisiatif DEI dan intervensi pemerintah |
Syarat SDB | Perusahaan kecil dengan kepemilikan saham mayoritas oleh individu terpinggirkan |
Potensi Sanksi | Denda dan larangan mengikuti kontrak pemerintah jika terbukti memberikan keterangan palsu |
Kasus Neuralink ini memicu perdebatan tentang etika bisnis dan pemanfaatan celah regulasi untuk mendapatkan keuntungan kompetitif. Banyak pihak menilai tindakan ini sebagai bentuk eksploitasi yang tidak pantas, mengingat tujuan awal dari program SDB adalah untuk membantu usaha kecil yang benar-benar membutuhkan.
Demikianlah neuralink ambisi raksasa perusahaan kecil elon musk telah saya bahas secara tuntas dalam technology, news, indonesia, dunia Saya harap Anda menikmati membaca artikel ini tetap percaya diri dan perhatikan nutrisi tubuh. Jangan lupa untuk membagikan kepada sahabatmu. Sampai bertemu di artikel berikutnya. Terima kasih banyak.
✦ Tanya AI