Paus Fransiskus Sapa Gaza: Panggilan Terakhir yang Menyentuh Hati.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5194402/original/010230000_1745296004-pope_francis_teleponan_dg_warga_gaza.jpg)
Beritajitu.net Hai semoga kamu selalu dikelilingi orang-orang baik. Di Sini mari kita bahas tren Technology, News, Indonesia, Dunia yang sedang diminati. Informasi Terbaru Tentang Technology, News, Indonesia, Dunia Paus Fransiskus Sapa Gaza Panggilan Terakhir yang Menyentuh Hati Simak artikel ini sampai habis
Table of Contents
Pada tanggal 21 April 2025, dunia berduka atas wafatnya Paus Fransiskus di kediamannya di Vatikan. Pemimpin Gereja Katolik yang dikenal dekat dengan umatnya ini menghembuskan nafas terakhir akibat stroke yang berujung pada koma dan gagal jantung.
Namun, sebelum kepergiannya, Paus Fransiskus menunjukkan kepedulian mendalam terhadap umatnya di Gaza, Palestina. Beliau melakukan panggilan video terakhir dengan Gereja Katolik di sana, menyampaikan pesan perdamaian dan harapan di tengah konflik yang berkecamuk.
Pastor Gabriel Romanelli mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus secara rutin melakukan panggilan video harian ke satu-satunya gereja Katolik di Gaza sejak Oktober 2023, segera setelah serangan Israel dimulai. Panggilan terakhir terjadi pada 19 April 2025, hanya tiga hari sebelum wafatnya.
Dalam panggilan tersebut, Paus Fransiskus menyampaikan rasa terima kasih atas segala upaya yang dilakukan oleh umat Katolik dan Kristen di Gaza. Beliau juga mendoakan dan memberkati seluruh masyarakat, khususnya umat Kristen dan seluruh warga Gaza.
George Antone, Kepala Komite Emergensi di Holy Family Church di Gaza, mengenang Paus Fransiskus sebagai seorang santo yang mengajarkan keberanian, kesabaran, dan kekuatan. Panggilan video rutin tersebut menjadi sumber penghiburan bagi umat di Gaza, dengan Paus Fransiskus selalu mengucapkan, Saya bersama kamu, jangan takut.
Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok yang selalu menyuarakan perdamaian dan menyerukan gencatan senjata untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina. Kepergiannya dirasakan sebagai kehilangan besar, terutama bagi umat Kristen di Gaza yang merasa kehilangan seorang pemimpin yang selalu hadir dan memberikan dukungan.
Ini hari yang sangat menyedihkan bagi kami, ujar Pastor Romanelli, menggambarkan betapa besar kehilangan yang dirasakan umat Katolik di Gaza. Setiap hari pula ia meminta untuk membantu orang, untuk melindungi anak-anak.
Kepergian Paus Fransiskus terjadi bertepatan dengan Hari Paskah, menambah kesedihan bagi umat Kristen di seluruh dunia. Jemaat Kristen Palestina berkumpul di sebuah gereja Ortodoks di Kota Gaza untuk memperingati Jumat Agung, di tengah suasana duka dan harapan akan perdamaian.
Sekian informasi lengkap mengenai paus fransiskus sapa gaza panggilan terakhir yang menyentuh hati yang saya bagikan melalui technology, news, indonesia, dunia Terima kasih atas antusiasme Anda dalam membaca cari inspirasi baru dan perhatikan pola makan sehat. Mari berikan manfaat dengan membagikan ini. Sampai bertemu lagi di artikel menarik lainnya. Terima kasih.
✦ Tanya AI