Pengangguran Menyusut: Istana Soroti Lapangan Kerja Baru Tercipta.

Beritajitu.net Assalamualaikum semoga hari ini menyenangkan. Dalam Konten Ini saya ingin berbagi tentang News, Indonesia yang bermanfaat. Catatan Artikel Tentang News, Indonesia Pengangguran Menyusut Istana Soroti Lapangan Kerja Baru Tercipta Jangan berhenti di sini lanjutkan sampe akhir.

1.1. Z

Pada tanggal 3 Juni 2025, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, memberikan tanggapan terhadap proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) mengenai tingkat pengangguran di Indonesia. IMF memperkirakan angka pengangguran akan mencapai 5% pada tahun 2025.

Namun, Hasan Nasbi menegaskan bahwa data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tren yang berbeda. Menurut data BPS, tingkat pengangguran di Indonesia justru mengalami penurunan menjadi 4,76% pada Juni 2025.

Hasan menjelaskan bahwa peningkatan jumlah angkatan kerja juga berkontribusi pada angka pengangguran absolut. Ia menekankan bahwa penurunan angka pengangguran menunjukkan adanya perbaikan dalam penyerapan tenaga kerja.

“Menurut data terbaru dari BPS, angka pengangguran terbuka justru mengalami penurunan. Sampai bulan ini, angka tersebut turun dari 4,8% menjadi 4,7%,” ujarnya kepada wartawan di Kantor PCO Jakarta.

Selain itu, Hasan juga menyoroti penurunan angka setengah pengangguran dari 8,5% menjadi 8%. Ia menjelaskan bahwa peningkatan jumlah pengangguran absolut sebesar 83 ribu orang disebabkan oleh masuknya kelompok usia baru ke dalam angkatan kerja.

Meskipun demikian, Hasan mengakui bahwa analisis dari lembaga seperti IMF tetap menjadi masukan penting bagi pemerintah untuk mengantisipasi dan menjaga stabilitas ekonomi serta pertumbuhan yang lebih baik.

Hasan juga menyampaikan bahwa angka pekerja penuh waktu mengalami peningkatan dari 65,6% menjadi 66,2%. Ia mengakui adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) belakangan ini, terutama bagi lulusan baru yang belum mendapatkan pekerjaan.

Namun, ia menekankan bahwa penciptaan lapangan kerja baru juga terjadi dan jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan PHK. “Ada indikator-indikator yang menunjukkan bahwa memang terjadi pemutusan hubungan kerja, tetapi penciptaan lapangan kerja baru juga terjadi dan itu lebih banyak,” kata Hasan.

Sebelumnya, IMF dalam World Economic Outlook Edisi April 2025 memproyeksikan tingkat pengangguran Indonesia mencapai 5% pada tahun 2025, meningkat dari 4,9% pada tahun sebelumnya. Tingkat pengangguran versi IMF adalah persentase angkatan kerja yang menganggur atau sedang mencari pekerjaan.

BPS mendefinisikan pengangguran sebagai penduduk usia 15 tahun ke atas yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha baru, sudah diterima bekerja tetapi belum mulai bekerja, atau merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang digunakan BPS untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja.

Berikut adalah tabel perbandingan tingkat pengangguran terbuka berdasarkan tingkat pendidikan pada tahun 2021-2024: