Strategi Jitu Indonesia: Taklukkan Tarif Impor Trump!

Beritajitu.net Mudah-mudahan harimu cerah dan indah. Pada Postingan Ini aku mau menjelaskan Economy, News, Indonesia, Dunia yang banyak dicari orang. Tulisan Yang Mengangkat Economy, News, Indonesia, Dunia Strategi Jitu Indonesia Taklukkan Tarif Impor Trump Mari kita bahas selengkapnya sampai selesai.

1.1. Diplomasi ekonomi

Jakarta, 8 Mei 2025 - Pemerintah Indonesia mengambil langkah strategis jangka panjang untuk menghadapi potensi gejolak ekonomi global, termasuk kemungkinan penerapan kembali kebijakan tarif impor oleh mantan Presiden AS Donald Trump. Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menekankan pentingnya diplomasi ekonomi dan reformasi struktural sebagai kunci utama dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Menurut Suahasil, Indonesia tidak akan terpancing untuk mengambil tindakan reaktif jangka pendek. Sebaliknya, fokus utama adalah memperkuat fondasi ekonomi domestik melalui peningkatan konsumsi dan pertumbuhan PDB yang berkelanjutan. Kita tidak berpikir tentang pembalasan, kita berpikir tentang bagaimana kita dapat menghubungkan situasi global ini dan memperkenalkannya dalam reformasi struktural kita, ujarnya pada Rabu, 7 Mei 2025.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sebelumnya menyatakan bahwa kenaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen telah dipertimbangkan dengan matang, termasuk faktor pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Pertumbuhan PDB yang konsisten di atas 5% dan reformasi struktural yang berkelanjutan menjadi andalan utama Indonesia dalam menghadapi tantangan global.

Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2025 mencapai 4,87% (year-on-year), yang dirilis pada Senin, 5 Mei 2025. Fakhrul, seorang analis ekonomi, menyatakan bahwa pencapaian ini sangat baik mengingat tekanan ekonomi global yang melanda sebagian besar mitra dagang Indonesia, seperti Amerika Serikat yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar -0,3% dan Jerman yang hanya tumbuh 0,2% (y-y).

Konsumsi rumah tangga menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi dengan angka 4,89%, diikuti oleh ekspor yang tumbuh 6,78%. Sementara itu, belanja pemerintah mengalami kontraksi sebesar -1,38% akibat normalisasi fiskal pasca Pemilu 2024.

Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta sempat mengalami penurunan sekitar 5,6 persen akibat pandemi Covid-19. Namun, dengan strategi yang tepat dan fokus pada reformasi struktural, Indonesia optimis dapat menghadapi tantangan ekonomi global di masa depan.

Pemerintah menekankan bahwa pembangunan ekonomi nasional harus berorientasi pada visi jangka menengah dan panjang. Pendekatan ini dinilai lebih efektif dalam menciptakan ketahanan terhadap tekanan kebijakan global yang cenderung proteksionis. Diplomasi ekonomi dan penguatan struktur dalam negeri menjadi prioritas utama dalam menghadapi potensi dampak dari kebijakan dagang unilateral.