Tahu Plastik: Kreator Asing Ungkap Fakta Pahit Produksi!

Beritajitu.net Semoga kamu tetap berbahagia ya, Di Kutipan Ini mari kita kupas tuntas sejarah Food, News, Indonesia. Artikel Mengenai Food, News, Indonesia Tahu Plastik Kreator Asing Ungkap Fakta Pahit Produksi Baca sampai selesai agar pemahaman Anda maksimal.

Surabaya, Jawa Timur, menjadi sorotan dalam video yang diunggah oleh kreator konten asing, Andrew Fraser, pada 26 April 2025. Video tersebut mengungkap praktik penggunaan sampah plastik sebagai bahan bakar dalam pembuatan tahu, yang berpotensi menghasilkan tahu yang terkontaminasi dioksin.

Fraser menyoroti bahwa tahu merupakan makanan pokok di banyak wilayah Indonesia, termasuk Surabaya. Ia menemukan bahwa banyak pabrik tahu di daerah tersebut menggunakan campuran kayu dan sampah plastik sebagai bahan bakar untuk proses produksi.

Dalam video berdurasi 22 menit 20 detik itu, Fraser menyatakan bahwa ia tidak bermaksud mencari sensasi, melainkan untuk membuktikan adanya praktik pembuatan tahu dengan bahan bakar sampah plastik. Ia menggambarkan desa-desa di sekitar Surabaya yang dipenuhi pabrik tahu, dengan asap hitam mengepul dan bau plastik terbakar yang menyengat.

Salah seorang produsen tahu yang tidak disebutkan namanya mengakui adanya perbedaan antara penggunaan plastik dan kelapa sebagai bahan bakar. Namun, ia juga menyatakan bahwa kayu memiliki fungsi yang sama dengan kelapa.

Fraser juga menyoroti bahwa pemerintah hanya memberikan peringatan terkait praktik ini, tanpa memberikan solusi atau peraturan yang memadai. Ia menyebut tahu yang diproduksi dengan bakaran sampah plastik sebagai tahu beracun.

Meskipun demikian, Fraser menekankan bahwa masalah ini masih dapat diperbaiki. Ia menyebutkan bahwa beberapa pabrik yang menggunakan kayu sebagai bahan bakar mengklaim bahwa bahan tersebut lebih efisien daripada plastik. Ia juga menyatakan bahwa para pembuat tahu sebenarnya ingin berubah, namun membutuhkan lebih banyak modal awal untuk membangun sistem yang lebih bersih.

Masalah pabrik berbahan bakar sampah tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara berkembang lainnya. Studi oleh para peneliti di Curtin University menunjukkan bahwa pembakaran plastik memiliki konsekuensi buruk terhadap kesehatan pernapasan, karena melepaskan zat kimia beracun seperti dioksin, furan, dan logam berat ke udara.

Di Indonesia, sampel tanah dan makanan tercatat mengandung kadar racun berbahaya yang terkait dengan pembakaran plastik. Dampak kesehatan ini lebih terasa bagi perempuan dan anak-anak, yang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah tempat plastik dibakar.

Para peneliti memperkirakan bahwa jelaga dari pembakaran sampah terbuka memiliki dampak pemanasan global sekitar 2 hingga 10 persen dari emisi karbon global. Peningkatan urbanisasi yang cepat dan tidak terkelola di negara-negara berkembang juga akan memberikan tekanan lebih lanjut pada layanan pengelolaan sampah, sehingga berpotensi meningkatkan ketergantungan pada plastik sebagai sumber bahan bakar.

Video Fraser bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah ini dan mendorong solusi yang berkelanjutan untuk mengatasi penggunaan sampah plastik sebagai bahan bakar dalam industri tahu.