• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Industri Indonesia Kokoh: Menepis Isu Deindustrialisasi, Ini Faktanya!

img

Beritajitu.net Selamat beraktivitas semoga hasilnya memuaskan. Dalam Waktu Ini aku mau berbagi cerita seputar Economy, News, Indonesia, Dunia yang inspiratif. Panduan Seputar Economy, News, Indonesia, Dunia Industri Indonesia Kokoh Menepis Isu Deindustrialisasi Ini Faktanya Simak baik-baik hingga kalimat penutup.

    Table of Contents

Pada tanggal 26 Februari 2025, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, didampingi oleh Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, memberikan keterangan kepada media di Kantor Kementerian Perindustrian terkait komitmen dengan Apple.

Menanggapi isu yang beredar, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita dengan tegas membantah anggapan bahwa Indonesia sedang mengalami deindustrialisasi. Pernyataan ini disampaikan dalam berbagai kesempatan, termasuk saat menghadiri New Energy Vehicle Summit 2025 di Jakarta, seperti yang dikutip pada hari Rabu, 7 Mei 2025.

Agus menjelaskan bahwa data kontribusi industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional menunjukkan tren yang positif. Ia menekankan bahwa anggapan deindustrialisasi tidak berdasar, baik jika dilihat dari Nilai Tambah Manufaktur (MVA) maupun kontribusi manufaktur terhadap PDB.

Menurut data dari Bank Dunia dan United Nations Statistics, Nilai Tambah Manufaktur (MVA) Indonesia mencapai USD 255,96 miliar pada tahun 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa kontribusi industri manufaktur terhadap PDB Nasional sebesar 17,5 persen pada kuartal I-2025.

Indonesia berhasil menempatkan diri pada posisi ke-12 besar di dunia dalam hal Manufacturing Value Added (MVA) pada tahun 2023, menjadi yang tertinggi di antara negara-negara ASEAN. Rata-rata nilai MVA Indonesia berada di USD 102,85 miliar, jauh di atas rata-rata MVA global sebesar USD 78,73 miliar.

Di tingkat regional Asia, Indonesia termasuk dalam 5 besar negara dengan MVA tertinggi, berada di bawah China, Jepang, India, dan Korea Selatan.

Menperin Agus juga menyoroti bahwa nilai MVA Indonesia menjadi salah satu acuan penting bagi investor. Minat investasi dari Federation of Korean Industry (FKI) menjadi bukti konkret. Investor asing melihat peluang investasi yang menjanjikan dari tren kenaikan nilai MVA setiap tahunnya di Indonesia.

Agus menambahkan bahwa perwakilan dari Federasi Korean Industry (FKI) menyatakan bahwa tren kenaikan MVA yang berkelanjutan menjadi salah satu pertimbangan utama bagi perusahaan Korea untuk berinvestasi di Indonesia.

Itulah informasi komprehensif seputar industri indonesia kokoh menepis isu deindustrialisasi ini faktanya yang saya sajikan dalam economy, news, indonesia, dunia Selamat mengembangkan diri dengan informasi yang didapat selalu berpikir solusi dan rawat kesehatan mental. Jika kamu setuju Terima kasih telah meluangkan waktu

© Copyright 2024 - Berita Jitu Update Berita Terbaru dan Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.