• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Jakarta-Pinggiran Terpisah: Moda Transportasi Belum Terintegrasi Sempurna.

img

Beritajitu.net Mudah-mudahan selalu ada harapan di setiap hati. Dalam Blog Ini saya akan mengulas cerita sukses terkait Business, News, Indonesia, Dunia., Catatan Informatif Tentang Business, News, Indonesia, Dunia JakartaPinggiran Terpisah Moda Transportasi Belum Terintegrasi Sempurna Mari kita bahas tuntas artikel ini hingga bagian penutup.

    Table of Contents

Jakarta, 1 Juni 2025 - Integrasi moda transportasi di Jakarta, seperti MRT, LRT Jabodebek, KRL, dan TransJakarta, dinilai sangat membantu mobilitas para pekerja. Krisna (29), seorang pekerja di Jakarta Pusat, merasakan betul manfaat dari konektivitas antar moda transportasi ini.

“Misalnya, dari LRT ke KRL atau dari KRL ke MRT, dengan halte TransJakarta juga, beberapa moda transportasi sangat terintegrasi, jadi memudahkan untuk berganti moda transportasi umum,” ujar Krisna.

Namun, kemudahan ini tidak dirasakan oleh semua orang. Krisna sendiri mengakui bahwa akses transportasi umum dari komplek rumahnya di Bekasi masih kurang memadai. Ia masih membutuhkan kendaraan pribadi untuk mencapai halte atau stasiun KRL atau LRT terdekat.

Aulia (27), yang tinggal di Pamulang, Tangerang Selatan, juga mengalami hal serupa. Ia memilih menggunakan ojek daring atau kendaraan pribadi untuk mencapai stasiun KRL terdekat.

Rendi (32), warga Pondok Ranji, Tangerang Selatan, mengeluhkan hal yang sama. Ia membandingkan kemudahan integrasi di Jakarta dengan kondisi di wilayahnya. “Iya, di Jakarta dari transportasi satu dengan yang lainnya beberapa bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki. Kalau di Jakarta kan banyak ya, salah satunya di Stasiun Kebayoran, itu terintegrasi dengan TransJakarta, jadi tinggal jalan menggunakan JPO (jembatan penyeberangan orang) langsung terintegrasi ke halte-halte TransJakarta,” tuturnya.

Yoga (28) juga merasakan kesulitan yang sama. Ia menyoroti masalah angkot yang kurang teratur di sekitar Stasiun Pondok Ranji. Persoalan angkot ngetem sembarangan, ojek pangkalan, dan tidak ada petugas yang mengatur membuat arus lalu lintas di sekitar Stasiun Pondok Ranji menjadi sangat berantakan, keluhnya.

Integrasi antarmoda di Jakarta, meskipun sudah cukup baik, belum sepenuhnya diimbangi dengan penataan angkutan umum di kota-kota penyangganya. Pemerintah Kota Bogor sendiri berencana mengurangi jumlah angkot dari 1.270 unit menjadi 635 unit.

Kondisi ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk menciptakan sistem transportasi publik yang terintegrasi dan nyaman bagi seluruh masyarakat di wilayah Jabodetabek.

Itulah penjelasan rinci seputar jakartapinggiran terpisah moda transportasi belum terintegrasi sempurna yang saya bagikan dalam business, news, indonesia, dunia Terima kasih atas perhatian Anda selama membaca kembangkan ide positif dan jaga keseimbangan hidup. Sebarkan kebaikan dengan membagikan ke orang lain. Sampai jumpa di artikel selanjutnya

© Copyright 2024 - Berita Jitu Update Berita Terbaru dan Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.